31 Desember 2009

kondisi malam tahun baru di Jogja

Pra dan pasca awal tahun 2010 kondisi malam dijogja sangat ramai. Suara tiupan terompet hingga hingar cahaya kembang api mewarnai langit Jogja. Jalan di pusat-pusat kota Jogja, seperti malioboro, jalan solo dan alun-alun dipadati ratusan bahkan mungkin ribuan orang. Ketika ditanya mengenai perasaan mereka bagaimana malam tahun baru kali ini, beberapa diantaranya merasa sangat senang seperti yang dituturkan Hendra, wisatawan dari Surabaya,"Saya senang berada disini, karena ini pertama kalinya saya merayakan tahun baru di Jogja".

Namun tidak sedikit yang merasa was-was, "saya sedikit agak takut mba, soalnya kondisi kaya gini rawan kecelakaan" ujar bu Sofia. Dalam keriuhan tersebut, terdapat beberapa kejadian yang cukup mengagetkan, yaitu terjadi kecelakaan. Tepatnya di depan salah satu mall yang terletak di jalan Solo, seorang pria yang setengah tak sadarkan diri (mabuk) menabrak mobil yang sedang berhenti di pinggir jalan. Sehingga sempat terjadi perselisihan, namun dapat segera diselesaikan karena dibantu oleh warga sekitar. Untungnya tidak ada korban jiwa.

Kejadian tersebut tak menyurutkan animo masyarakat yang ingin merayakan tahun baru,
"asal kita ga aneh-aneh dan hati-hati kayanya gak apa-apa deh mba" jelas Nita yang sedang nongkrong di depan mall terbesar di Jogja.(dewi.153080192)

28 Desember 2009

Yogyakarta Tak Lagi Perawan

Malam dikota pelajar seharusnya identik dengan kesunyian, bukan gemerlap lampu dan degup kencang alunan musik. Beberapa mahasiswa lebih memilih buku sebagai pilihan kegiatan sebelum tidur, namun mayoritas lebih berkutat dengan kegiatan nongkrong dan yang lebih jauh lagi adalah portitusi terselubung di tempat nongkrong tersebut.

Perawan, adalah sebuah kata yang menyaratkan keaslian yang belum terjamah. Namun kata tersebut tidak lagi dapat disandang oleh Yogyakarta yang memiliki predikat sebagai kota pelajar. Dari beberapa peristiwa yang terjadi pada malam di Yogya, ditemukan fenomena yang cukup mengagetkan. Mayoritas mahasiswa yang menjadi sumber berita, lebih memilih nongkrong dibanding menghabiskan waktu di kos-kosan untuk belajar. Menurut Iwan dan Jono (nama disamarkan), nongkrong menjadi salah satu pilihan aktivitas yang menyegarkan otak sesudah kuliah. Akan tetapi tak hanya refresh, mereka juga mencari kesenangan lain. Kesenangan yang dimaksud disisni adalah portitusi terselubung dengan harga murah bahkan gratis.
Salah satu tempat favorit mereka untuk menghabiskan sisa waktu malam adalah warung cafe. Hanya bermodalkan kurang lebih 10 ribu rupiah, mereka sudah dapat bersenang-senang, bergumul dengan teman hingga mendapatkan wanita. Iwan menambahkan perkataan Jono, ketika ditanya mengenai wanita tersebut “Ya nda lah, mana mau aku punya cewek bekas orang. Untuk dipakai seneng-seneng aja, digilir bareng-bareng.(ketawa)”. Sungguh diluar dugaan, hal inilah yang menjadi kekhawatiran orang tua, anak yang mereka harapkan untuk menuntut ilmu dengan baik malah terjerumus dalam pergaulan bebas, seperti yang dituturkan pak Hendrin “Saya khawatir anak saya terjerumus dalam pergaulan bebas, karena hampir setiap malam anak saya nongkrong di cafe-cafe yang ada di sekitaran kampusnya, sehingga studinya agak terbengkalai”.
Fenomena lain yang juga cukup menarik perhatian adalah pergaulan bebas yang mengarah pada percintaan sejenis. Pada sebuah club di Jogja, malam rabu menjadi malam khusus untuk para “Guy” (pecinta sesama lelaki-red). Dimana alkohol menjadi minuman wajib bagi mereka para clubbers. “Clubbers tanpa minum?’wah kurang afdol rasanya, bagai sayur tanpa garam”, ucap Bima.
Diantara fenomena-fenomena diatas, ternyata masih ada hal-hal positif yang masih tersisa. Tidak semua orang yang masuk ke café kopi dapat diinterpretasikan dengan hal negative. “Kalau aku lebih seneng nyari ide buat bikin lagu kalo pas lagi nongkrong ma anak-anak” ujar May, seorang mahasiswi music UNY. Sehingga kegiatan nongkrong dapat menghasilkan suatu hal positif, seperti yang dialami oleh May dengan mendapatkan inspirasi untuk mmbuat lagu. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Andra, menurutnya efek nongkrong tergantung kita sendiri, ingin menjadikannya hal yang baik atau buruk.
Oleh karena itu, salah satu komunitas yang menamai diri mereka dengan “The Chicken”, memilih melakukan tindakan positif dengan aktivitas nongkrong. Misalnya dengan melakukan kegiatan bakti social (baksos) ketika terjadi bencana alam dan rutinitas lain seperti berbagi informasi tentang komunitas itu sendiri dengan sesama anggota. Sehingga membuat komunitas tersebut mempunyai citra positif walaupun mereka sering nongkrong. The Chicken merupakan suatu perkumpulan anak muda pecinta mobil/club mobil di Jogja. “Tidak semua perkumpulan mahasiswa bisa dikatakan negative, di perkumpulan the Chicken ini bisa dikatakan wadah mereka untuk berbagi informasi dan pengalaman. Tentunya dengan tujuan yang sama dapat menambah informasi mengenai modifikasi yang up to date dan oke punya”, ujar Ardi salah satu anggota The Chicken.
Selain itu, sisi lain dari kota Yogyakarta yang masih menarik minat wisatawan lokal maupun domestik adalah Alun-alun Kidul atau sering disebut Alkid. Tempat yang sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda ini sarat akan unsur mistis sehingga banyak dari anak nongkrong tersebut tidak melakukan hal yang dilarang. ”Kebanyakan yang datang itu anak muda, dan biasanya mereka sekedar kumpul-kumpul saja”, jelas Suwaryono, penjaga parkir Alkid. Tidak hanya itu, beberapa wisatawan yang datang hanya untuk berlibur atau mencoba melewati dua pohon beringin yang terkenal di Yogyakarta. Tersedia juga berbagai macam mainan, jasa sepeda gandeng ataupun mini becak / andhong, dan berbagai sajian kuliner.
Dengan adanya hal-hal positif diatas, dapat terlihat bahwa Yogyakarta yang sering dicibirkan negatif ternyata juga banyak memiliki hal-hal yang positif. Selain itu nilai budaya Yogyakarta yang ada tidak akan hilang, seperti semboyan yang mengatakan bahwa ”Yogyakarta is Never Ending Asia” yang berarti Yogyakarta sangat lekat dengan kebudayaan Jawa, khususnya merupakan miniatur dari Asia.

Penulis : Dewi Kurniawati (153080192), Adevia Oki Damara (153070167), Desy Natalia (153070252)
Pewawancara : crew Redjog

Malam Rabu, Malamnya Para Guy

Hari Rabu merupakan hari yang paling menyenangkan bagi para guy di club malam. Larut malam Jogja serasa panjang bagi para clubbers yang sedang menikmati alunan music Dj. Setiap Rabu, salah satu club malam di Jogja mengadakan perkumpulan para guy tepatnya di Club. malam untuk berkumpul bersama sambil memadu kasih layaknya orang berpacaran.

Aktifitas remaja Jogja di malam hari mulailah terlihat, salah satunya aksi para clubbers mania in Jogja. Pada malam hari club malam di Jogja mulailah terpenuhi anak muda baik berasal dari luar Jogja maupun asli Jogja. Rata-rata para clubbers memiliki tujuan yang sama yaitu ingin lebih mendapatkan banyak teman dan mendapatkan rasa have fun dari alunan music Dj maupun asap rokok. Tidak dipungkiri alkhohol juga turut menemani aksi clubbers mania. “Clubbers tanpa minum?’wah kurang afdol rasanya, bagai sayur tanpa garam”,Kalimat tersebut terucap dari Bima,salah satu clubbers mania saat ngobrol dengan kami.
Dari beberapa hal ada sesuatu yang menarik bila disimak. Saat ini di Jogja mulai menyediakan tempat clubbing yang pada hari tertentu, acara tertentu, tema tertentu mengadakan acara kumpulnya para “Guy” di Jogja untuk clubbing bersama. Dengan kata lain tempat clubbing tersebut pada hari tertentu mayoritas berisikan para Guy. Menurut Mr. X, sebagai salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta terbesar di Yogyakarta yang pada saat itu mau berbagi cerita, mengatakan aktifitas mereka sama halnya dengan clubbers yang lain. Perbedaannya hanya pada tema acaranya, pada malam Guy ini hanya mengkhususkan untuk kaum Guy dan tidak terlalu terbuka. Mr. X mengatakan bila sudah di dalam cafe lampu tidak begitu terlihat dengan jelas. Maka pasangan Guy mulai menunjukkan aksi mereka seperti berpelukan, menari, bercumbu sama halnya dengan orang berpacaran
Ironisnya sebutan kota pelajar mulai luntur seiiring berjalannya waktu. Saat ini lebih dapat dikatakan “Jogja Kota Malam bagi Kawula Muda. Perspektif itu yang dikatakan Ibu Kos selaku pengelola asrama putri di Jogja. Menurut beliau saat ini jaman sudah “edan”, kultur yang dimiliki Jogja mulailah luntur. “Dengan terbukti banyaknya gadis Jogja yang enggan lagi berbusana rapet dan lebih menggumbar udel”, Ujar Ibu Sri selaku Ibu Kos. Life style tersebut sebenarnya sebuah pilihan bagi mereka. Semua itu kembali lagi ke individu masing-masing , sesuai dengan perspektif dan keyakinan yang dimiliki setiap orang. Namun bagaimana keadaan kota pelajar nantinya kita harus tetap dapat menjaga kultur dan tetap menjadikan kota pelajar adalah kotanya para pelajar untuk menuntut ilmu.

Penulis : Setiawan Yogie H(153070183)
Pewawancara : Setiawan yogie, Fenti Diana, Rezza

Dari hobi, menjadi hal berguna bagi orang lain

Tidak semua aktifitas di malam hari menimbulkan dampak yang negative. Seperti yang ditemui pada club mobil di Jogja yang terbentuk pada bulan maret, tahun 2006. Berawal dari obrolan dan perkumpulan kegiatan positif sudah banyak dilahirkan oleh komunitas ini. Salah satunya mengadakan acara bakti sosial yang dilakukan oleh para anggota kepada anak-anak panti asuhan.

The Chicken adalah nama club mobil di Jogja, dimana mayoritas dari anggotanya kaum elite dan mahasiswa yang terpelajar. Image serba glamour dan intelektualitas yang tinggi selalu melekat pada komunitas ini. Terlihat dari gaya modifikasi mobil yang digunakan dan dandanan serba merek yang dikenakan dalam berpakaian. Sebagian besar anggota dari club mobil ini mahasiswa yang menempuh studi di Jogja dan rata-rata tidak berasal dari Jogja asli. Dinamai The Chicken karena semua para anggota hobi memakan ayam goreng. Berawal dari bengkel dan obrolan-obrolan tentang modifikasi “THE CHICKEN” terbentuk. ”Tentunya dengan tujuan yang sama dapat menambah informasi mengenai modifikasi yang up to date dan oke punya”, ujar Ardi salah satu anggota. Menurutnya bila sudah bergabung dengan teman-teman yang lain yaitu para Big Boy (sebutan anggota The chicken) dirinya akan lebih merasa percaya diri. Dari club mobil “THE CHICKEN” banyak melahirkan kekreatifan yang unik dan spektakuler. Salah satunya mengadakan event tahunan memodifikasi mobil,
Aktifitas para anggota dilakukan pada malam hari, seperti kumpul bersama yang dilakukan pada setiap sabtu malam pukul 23.00 WIB. Tentunya dengan saling ngobrol, tukar inormasi mengenai modifikasi dan dapat menjadi wadah bagi orang-orang yang memiliki hoby memodifikasi mobil. Baginya kumpul di malam hari merupakan waktu yang paling tepat karena bila disiang hari sulit untuk mengumpulkan anak-anak yang lain karena padatnya jadwal dari mereka semua. Ada 2 tempat utama yang digunakan untuk berkumpul bersama di bengkel langganan mereka dan UGM. Kebersamaan dan saling menghargai prinsip yang selalu ditanamkan pada club mobil ini. Dimana setiap anggota wajib dapat menghargai satu sama lain, selain itu para anggota selalu ingin dapat melakukan tindakan yang nantinya dapat bermanfaat bagi orang lain. Terbukti pada saat gempa di Padang para anggota melakukan sumbangan per orang lalu mengumpulkannya menjadi satu dan perwakilan dari merela langsung menyerahkannya pada korban gempa di padang. Tidak hanya itu acara bakti sosial kepada anak-anak panti asuhan selalu mereka lakukan setiap 2 bulan sekali, dengan cara para anggota mengumpulkan uang secara sukarela dan memberikannya pada panti asuhan. Menurut Rizal, selaku ketua dari The chicken mengatakan alangkah lebih baik bila perkumpulan ini dapat juga bermanfaat bagi orang lain. Bila dilihat komunitas ini melakukan aktifitas di malam hari tetapi justru mereka semua tetap melakukan kepedulian bagi orang lain. “Kita sih malem tetep kumpul-kumpul yah layaknya orang maen gitu,,tapi kalo bisa kita tetep dapat menjadikan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Salah satunya membantu orang lain yang kurang mampu” kata Rizal.
Menurut Ibu Retno para anggota The Chicken adalah anak-anak muda yang baek dan perduli pada sesama, selain itu mereka semua yang terkumpul dalam komunitas ini dapat dicontoh dan masih jarang ditemui di jaman sekarang. “Ya saya kaget kok ternyata tampangnya sombong-sombong tapi malah gak dan baik banget sampai-sampai mau kasih bantuan ke panti asuhan ini dengan acara bakti sosial”. Kata tersebut sempat terlontar dari bibir Ibu Retno selaku ketua panitia panti asuhan di Jogja
Ternyata masih ada anak muda di Jogja yang mampu melakukan hal-hal bermanfaat bagi orang lain. Dapat terbukti aktifitas di malam hari yang dilakukan para remaja di Jogja tidak saja menimbulkan hal yang negative, hal positifpun dapat lahir dalam aktifitas perkumpulan ini. Salahsatunya dengan membuat hal-hal baru yang dapat berguna bagi orang lain.

Penulis : Fenti Diana(153070177)
Pewawancara : Fenti Diana

Nongkrong Kreatif

Masa menjadi mahasiswa memang penuh cerita, dari segala hal yang berbau ekstrim, aneh dan hal baru ingin dicoba. Salah satunya adalah nongkrong, mungkin bagi sebagian mahasiswa atau pelajar Yogya kegiatan tersebut bisa membawa dampak buruk seperti malas belajar, kegiatan kuliah terbengkalai hingga terjerumus dalam pergaulan bebas, Namun kenyataan berkata lain, bagi gank R&R khususnya, kegiatan tersebut justru mengarah pada hal yang positif yaitu sebagai ajang berkreasi.

Kota Yogyakarta belum banyak berubah, terutama spot atau tempat-tempatnya yang menarik, seperti angkringan, warteg atau café kecil. Kota ini juga masih memiliki kehangatan yang menjadi daya pikatnya selama ini. Tak heran bila tempat-tempat nongkrong di Kota Gudeg ini selalu ramai pengunjung. Bukan hanya wisatawan, mahasiswa dan pelajar hingga masyarakat umum juga menjadi konsumen yang menjanjikan.
Tempat-tempat tersebut menyediakan berbagai macam fasilitas yang bertujuan bersaing mendapatkan simpati pengunjung. Diantaranya menu yang murah dan beraneka ragam, tempat yang nyaman, live music yang menghibur hingga yang sedang marak akhir-akhir ini adalah fasilitas hot spot bagi pengunjung yang senang chat atau bermain internet.
Bila dilihat sekilas, aktivitas yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pelajar tersebut ketika nongkrong biasa saja alias lumrah. Mereka hanya ngobrol, bercanda dengan teman, ada pula yang sibuk di depan laptop masing-masing. Tetapi siapa sangka , jika dibalik “aktivitas biasa” tersebut ada beberapa fenomena mencengangkan, yaitu portitusi terselubung. Seperti yang diceritakan May, bahwa ia mengetahui ada beberapa mahasiswi atau pelajar yang sengaja mencari ‘mangsa’ di tempat nongkrong tersebut, namun hal tersebut pilihan tidak semuanya seperti itu.
Sisi negatif tersebut yang dikhawatirkan oleh para orang tua mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, seperti yang dikeluhkan oleh Pak Hendrin, “Saya khawatir anak saya terjerumus dalam pergaulan bebas, karena hampir setiap malam anak saya nongkrong di cafe-cafe yang ada di sekitaran kampusnya, sehingga studinya agak terbengkalai. Saya mengalami kesulitan dalam memberi tahu karena anak saya laki-laki dan sifatnya keras”.
Namun demikian tidak semua kegiatan nogkrong berujung pada tindakan negatif, karena ada juga yang merasakan efek positif dari kegiatan tersebut. Seperti yang dirasakan oleh R&R, sebuah gank yang semua anggotanya wanita. Bagi mereka nongkrong bukanlah kegiatan yang berdosa melainkan ajang positif untuk diskusi, mencari ide bahkan untuk menambah uang jajan. Mereka biasa berjualan aksesoris hingga promosi clothing ketika mereka sedang nongkrong dengan teman-teman yang lain. “Kalau aku lebih seneng nyari ide buat bikin lagu kalo pas lagi nongkrong ma anak-anak” ujar May. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Andra, menurutnya efek nongkrong tergantung kita sendiri, ingin menjadikannya hal yang baik atau buruk. “Kadang nongkrong sampai larut buat aku males kuliah pagi, tapi kalo aku nongkrong juga perlu dijadwal biar ngga ganggu kegiatan laen” tambah Andra.
Kalau untuk imej, mereka mengatakan tidak terganggu dengan hal tersebut karena menurut mereka, selama mereka tidak berbuat, tidak perlu pusing dengan opini orang lain. Namun memang ada kesulitan bagi mahasiswa yang ngekos ketika mereka nongkrong terlalu larut, seperti kata Andra. Jika ia terlambat pulang maka kos akan dikunci dan terpaksa ia harus menginap dirumah temannya.
Bagian lain yang berbeda dari nongkrong menurut Pita, Dian dan Koko, yaitu sebagai pilihan untuk refresh ditengah-tengah kegiatan kampus yang padat. Walaupun mereka juga pernah nongkrong di waktu tidak libur alias hari biasa. Mereka menghabiskan cukup banyak budget untuk sekali nongkrong, kurang lebih 10 hingga 20 ribu, tetapi hal tersebut tidak membuat mereka pailit karena nongkrong yang mereka lakukan juga maksimaln 2 kali seminggu.
Waktu nongkrong yang dilakukan mahasiswa rerlatif sama, karena tempat nongkrong tersebut buka setelah jam sekolah, dengan kata lain sore hari. Sehingga Koko, Dian serta Pita biasa nongkrong dari jam 9 malam hingga jam 1 malam. Menurut Dian dan Pita, mereka tidak pernah merasa takut ketika nongkrong. “Gimana mau ganggu, wong kita jalannya sama cowok-cowok” jelas Dian dan Pita ketika ditanya mengenai gangguan yang pernah mereka alami ketika nongkrong.
Meskipun demikian Dian juga memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika sedang nongkrong. Seorang laki-laki pernah mendatanginya untuk PDKT (pendekatan) yang berujung pada ketidaksopanan, namun hal tersebut tak membuatnya jera karena kejadian tersebut dapat teratasi dengan tidak menanggapi laki-laki tersebut. Selain mendapatkan inspirasi atau ide, dengan nongkrong juga bisa mendapatkan obyek yang cukup menarik. Seperti yang dilakukan oleh sekumpulan mahasiswa UPN yang tergabung dalam Fotkom. Mereka biasa menghabiskan malam dengan nongkrong di sekitaran tugu, selain untuk berbincang mereka juga mengambil gambar-gambar menarik sebagai salah satu usaha mengasah kemampuan mereka dalam bidang fotografi.
Dengan demikian, nongkrong bukan sesuatu hal yang perlu dihindari atau dipandang negatif. Selama kegiatan tersebut masih dalam jalur yang benar, apalagi dapat membawa ke suatu usaha kreatif dalam konteks positif. Seperti yang diungkapkan Silvi, mahasiswa tingkat akhir Institut Seni Indonesia, “Predikat kota pelajar mulai memudar seiring berkembangnya kota dan kebiasan mereka untuk lebih memilih nongkrong dari pada belajar. Lagian gaya hidup hedonis lebih semarak. Kadang bincang-bincang malam memang menghasilkan ide-ide kreatif. Tapi tak jarang semua berujung pada hal-hal negatif, semua kembali lagi pada pribadi masing-masing orang”.

Pewawancara : Dewi kurniawati 153080192
Penulis : Dewi Kurniawati

Sisi Lain Kegiatan Mahasiswa Yogya

Tak disangka Yogyakarta yang dinobatkan sebagai kota pelajar, malam harinya menjadi kota yang liar. Banyak tindakan prostitusi atau bisa dibilang sebagai tindakan abnormal yang dilakukan oleh mahasiswa atau pelajar sewajarnya di saat malam hari.

Sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata. Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam. Tak bisa dipungkiri, dunia malam di Yogyakarta sudah terkenal, sehingga tak heran Yogyakarta mendapatkan predikat ke-3 sebagai kota yang nilai seksualitas tinggi setelah Jakarta dan Bandung. Faktor tersebut salah satunya dikarenakan banyaknya mahasiswa pendatang yang jauh dari orang tua sehingga dengan suka hati bersikap liar disini. Banyak ditemui mahasiswa di Jogja yang melakukan tindakan prostitusi layaknya PSK. Mahasiswa sewajarnya hanya bergulat dengan tugas-tugas kuliah dan lain sebagainya, malam hari tindakan mahasiswa yang sewajarnya tadi berubah menjadi negative. Aktifitas remaja Jogja di malam hari mulailah terlihat, di salah satu tempat nongkrong malam, tempat favorit mahasiswa menghabiskan sisa hari setelah seharian penuh melakukan aktifitas yang melelahkan yaitu café kopi. Pertama kali kita mendengar café kopi, kita pasti berpikir tempat kongkow enak bersama teman-teman, dengan secangkir kopi dan snack, bermain kartu ataupun untuk sekedar ngobrol dan bercanda bersama teman.. Tapi nyatanya bahwa café kopi yang kita tahu selama ini jauh dari perkiraan kita sebelumnya, café kopi itu lebih tepatnya tempat maksiat daripada tempat santai. Banyak mahasiswa pendatang yang sengaja nongkrong disana hanya untuk mencari kaum hawa untuk melakukan tindakan seksual.
Seperti yang diungkapkan oleh Mr. X dimana sebagai pelaku sekaligus narasumber, mengatakan bahwa motivasi awal datang ketempat ini bukanlah untuk minum kopi, melainkan untuk mencari perempuan yang mau untuk diajak melakukan hubungan seksual. “Tentunya rasa havefunlah yang saya dapat saat datang ketempat ini”, ujar Mr. X. Ironisnya kegiatan malam yang dilakukan mahasiswa di Yogyakarta. Hanya bermodalkan secangkir kopi pelaku dapat melakukan hal yang menyesatkan layaknya bukan seperti tindakan mahasiswa yang katanya memiliki intelektualitas yang tinggi.

Penulis : Adevia Oki Damara (153070167)
Pewawancara : Adevia Oki D.

Alun-alun Kidul sebagai Alternatif Tempat Nongkrong

Daya tarik Yogyakarta terletak pada pariwisatanya yang unik dengan unsur Kerajaan Jawa maupun Kerajaan zaman dahulu. Salah satunya adalah Alun-alun Kidul atau sering disebut Alkid yaitu lapangan berbentuk bundar dan terdapat dua pohon beringin di tengahya yang terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta.

Yogyakarta yang juga terkenal dengan kota pelajar banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebagai salah satu tempat pilihan untuk berwisata adalah Alun-alun Kidul (Alkid). Wisatawan yang datang ke Alkid, rata-rata mencoba untuk berjalan melewati dua pohon beringin menggunakan penutup mata. Saat ini, tersedia pula berbagai makanan atau jajanan, mainan, hingga jasa penyewaan sepeda 2 pedal / 3 pedal, mini andhong maupun mini becak. Wisatawan dapat memilih permainan apa yang akan dicoba, setelah mencoba berjalan melewati pohon beringin atau hanya sekedar mencicipi jajanan yang tersedia.
Wisatawan lokal yang datang berasal dari berbagai kota, terutama jika mendekati liburan atau akhir pekan. Selain itu, Alkid juga sering dijadikan tempat nongkrong oleh anak-anak muda. ”Kebanyakan yang datang itu anak muda, dan biasanya mereka sekedar kumpul-kumpul saja”, jelas Suwaryono, penjaga parkir Alkid. Salah satu pengunjung Alkid adalah Reben dan Adin, mahasiswa semester 3 Amikom yang menjadikan Alkid sebagai tempat nongkrong karena diberitahu oleh temannya yang lain. ”ya, biasanya sih nongkrong itu duduk, campur gossip dalam artian ngomongin apa yang kita lihat, sebagai komentator lah”, kata Reben yang asli dari Sumatera Utara.
Lain halnya dengan Hang dan Pupung yang berasal dari Jakarta, mengaku bahwa mereka sering datang ke Yogyakarta untuk berlibur sekitar 3-4 kali dalam satu tahun. ”saya baru pertama kali datang ke sini, biasanya saya dan teman-teman sering nongkrong di alun-alun yang satunya”, tambahnya. Mereka biasa datang ke Yogya untuk berlibur dan menginap di Kaliurang bersama teman-teman. ”Setelah kita nongkrong di pusat kota Yogya, baru mereka naik ke Kaliurang untuk menginap”, imbuh Hang. Selain itu, Hang dan Pupung adalah seorang angota komunitas sepeda BMX di Jakarta. Menurutnya Pupung, kegiatan nongkrong merupakan kegiatan kumpul-kumpul bersama teman, terlebih dengan teman se-komunitas sepeda BMX. Hal yang paling disukai oleh mereka adalah nigth treat, yaitu jalan malam-malam dengan berwisata kuliner. Hang dan Pupung mengakui jika over budget dapat terjadi bukan karena nongkrong, tetapi dikarenakan untuk memodifikasi sepeda. Setiap ada anggota yang baru memodifikasi atau menambah aksesoris sepeda, maka adrenalin Hang juga terpacu untuk memodifikasi sepeda juga. ” Komunitas sepeda itu seperti racun, karena jika ada anggota lain yang baru saja memodifikasi sepeda maka aku juga terpacu buat ikut-ikutan”, jelas Hang.
Yang didapatkan dari nongkrong sesungguhnya adalah kepuasan pribadi atau kesenangan karena bertemu dan bercanda gurau dengan teman-teman, sehingga rasa penat atau stres karena kegiatan lain dapat terobati. Tentu saja selama kegiatan nongkrong tersebut masih dalam aktivitas yang positif, bukan untuk aktivitas yang aneh-aneh dan negatif. Yogyakarta memang mempunyai banyak daya tarik pariwisata untuk nongkrong maupun untuk berlibur. Tinggal dipilih dan didatangi saja, pasti menyenangkan.

Penulis : Desy Natalia 153070252, Hanun W. 153070255
Wawancara : Hanun W.

23 November 2009

outline liputan (fenomena malam kota pelajar)

Tema :
“Fenomena malam kota pelajar”
Yogyakarta, beberapa orang menyebutnya adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Selain warisan budaya, Yogja memiliki panorama alam yang indah. Yogyakarta tidak akan pernah terlupakan dan terhapus dalam memori bagi setiap orang yang pernah singgah di kota ini setidaknya bagi kami pribadi. Kami memiliki tujuan untuk menimba ilmu di kota yang terkenal dengan berbagai macam julukan seperti Kota pendidikan, Kota Seni dan Budaya, Kota Pelajar, dan Kota Gudeg.
Namun karena perkembangan zaman, predikat kota Yogya sebagai kota pelajar mulai tergantikan, dikarenakan pergaulan yang semakin diluar batas karena di pengaruhi oleh budaya asing. Etika dan norma agama pun semakin memudar seiring berjalan waktu. Hal ini terlihat dengan banyak dibukanya club malam dan antusias remaja sangat tinggi dengan adanya club tersebut dan pergaulan-pergaulan yang mulai edan (sebutan untuk menandai pergaulan sekarang). Semenjak club tersebut ada, malam di Jogja tidak lagi sepi tetapi mulai dipenuhi remaja-remaja yang ingin memenuhi rasa ingin tahu, ingin have fun atau enjoy dan mendapatkan banyak teman.
Bukan hanya club malam saja yang menjadi tempat melepas penat atau mendapat hiburan, café kecil yang ada di seputaran kampus juga merupakan salah satu tempat favorit sebagai referensi bagi mereka untuk dijadikan tempat hang out. Permasalahannya kini pelajar atau mahasiswa tidak lagi fokus belajar sebagaimana mestinya, malah asyik dengan dunia baru mereka yaitu kehidupan malam yang sarat akan perilaku negative. Fenomena ini menjadi salah satu alasan keprihatinan sekaligus mendorong kami untuk menggali lebih dalam tentang geliat malam yang terjadi di kota Yogyakarta.
Objek observasi :
1. Para Clubbers
2. Anak Nongkrong di café(out door)
3. Pelajar Mahasiswa
4. Komunitas Club Mobil
Nara Sumber
1. Clubbers
2. Mahasiswa dan Pelajar
3. G.R.O Club
4. Modifikator
5. Pemilik café
Data yang diperlukan : Hasil wawancara langsung ,hasil observasi, objek foto,
Pembagian Kerja :
Pengamat clubbers dan komunitas club mobil :
1. Fenti Diana
2. Setiawan Yogie H
3. Muhammad Reza
Pengamat anak nongkrong :
1. Nia
2. Okky
Pengamat Mahasiswa dan Pelajar
1. Dessy
2. Hanun

08 November 2009

Kost putri dibobol maling

Yogyakarta (09/11), Kasus pencurian terjadi di kost-kostan putri daerah Kledokan sekitar pkl 03.00 pagi. Dari peristiwa tersebut 3 hp, laptop, dan modem hilang.

mungkin pada saat malam hari adalah saat kita sedang tertidur lelap. Dan hal ini dijadikan kesempatan bagi oknum kejahatan, 3 hp dan laptop mewah raib. Kejadian naas ini terjadi di daerah Kledokan III, disaat anak kost putri Andita sedang tertidur lelap. Pencurian ini baru diketahui pada pkl 05.oo pagi ,saat salah satu penghuni kost dan merupakan korban terbangun. "saya mencari hp saya tapi tidak ada,akhirnya saya membangunkan salah satu penghuni kost yang lain untuk meminta bantuannya mencari hp saya",ujar Citra. Namun, ternyata Oki, penghuni kost yang dimintai tolong pun turut mengalami kehilangan, 2 buah hp dan dompet berisi uang Rp.50.000,00. Setelah itu pemilik kost pun segera mengambil tindakan melaporkan pencurian ini ke Polsek Ambarukmo. Polisi pun datang dan menyisir lokasi kejadian. Dari hasil penyisiran ini polisi memperkirakan pelaku yang berjumlah 3 orang masuk dengan cara memanjat pagar kost-kostan. Hal ini terlihat dari jejak-jejak kaki yang terdapat di tembok pagar kost. Diperkirakan total kerugian dari aksi pencurian ini sejumlah Rp. 25.600.000,00.
straight news (UTS)
Adevia oki damara (153070167)

Dog's party Yogyakarta 2009

Yogyakarta (8/11), Dog's party bumi perkemahan Babarsari Yogyakarta. Gank Siberian Husky Jogja mengundang para pecinta anjing di Yogyakarta dan sekitarnya dalam rangka memperingati hari ulang tahun gank Siberian husky Yogyakarta.

Dalam rangka hari ultah Siberian Husky , perkumpulan anjing mengadakan acara di bumi perkemahan Babarsari Yogyakarta. Dengan dihadiri oleh para pecinta anjing beserta anjing-anjing mereka yang lucu-lucu sekalian untuk ajang berkumpul. "menyenangkan,karena bisa melihat berbagai jenis anjing mulai dari ukuran kecil sampai yang gede", ujar Rina sebagai pengunjung. acara yang diadakan antara lain fashion show,lomba makan,adu ketangkasan untuk pit bull,dan lomba gonggong terbaik. Acara ini juga bermanfaat untuk sesama peserta sebagai ajang berkumpul sesama pecinta anjing dan bisa bertukar info. "senang,,,bisa tukar-tukar info dengan anjing lain", ucap Boim sebagai peserta. Acara ini bisa dihadiri untuk umum sebagai ajang informasi khalayak akan anjing dan cara memelihara anjing yang baik.
feature
Adevia oki damara (153070167)

Malioboro Festival 2009 "The Spirit of Culture"

Malioboro Festival 2009 digelar oleh Dinas Pariwisata DIY pada tanggal 6-8 November 2009. Festival tersebut berlangsung di sekitaran jalan Malioboro dari taman parkir Abu Bakar Ali hingga Monumen SO 1 Maret. Ada 5 kategori dalam Malioboro festival, yaitu Malioboro Festival Carnaval, Malioboro Art On The Street, Malioboro Food Bazar Festival, Sound of Malioboro, dan Open House Palace. Dalam Malioboro festival Carnaval terdapat serangkaian acara, yaitu Nusantara Carnaval Performance yang menampilan komunitas seni, budaya, tradisi,maupun pop dalam suatu parade; dan Karnaval Sepeda menampilkan komunitas-komunitas sepeda yang ada di kota Yogyakarta mulai dari sepeda tempo dulu hingga sepeda modern ataupun sepeda modifikasi. Dalam Malioboro Art On The Street terdapat Malioboro Indie Movie yiatu pemutaran fil-film indie selama festival Malioboro; dan Fashion On the Street yang menampilkan peragawan-peragawati yang mengenakan busana karya desainer Yogya dengan thema etnik.
Sedangkan dalam Malioboro Food Bazar Festival merupakan sebuah pesta kuliner masyarakat Yogya yang berlangsung selama festival berlangsung. Pentas pertunjukan seni budaya musical di dalam Sound of Malioboro meliputi Legend of Malioboro, Malioboro for Inspiration, Malioboro Transound, Jogja Trans Culture, dan Panggung Merah Putih Malioboro. Dari serangkaian kategori acara Malioboro festival, yang paling menarik yang diminati oleh banyak pengunjung adalah Open House Palace. Istana Kepresidenan Yogyakarta (Gedung Agung) di buka untuk umum mulai pukul 09.00 hingga 14.00 wib. Namun beberapa dari pengunjung juga mengeluh lantaran tidak dapat masuk istana karena menggunakan sandal. Walaupun termasuk dalam serangkaian acara festival, namun Gedung Agung tetap menjaga keamanan dan kedisiplinan yang sudah tertanam dalam istana. Sehingga pengunjung juga harus memaklumi peraturan tersebut.

Desy Natalianingrum (153070252)

SGPC Musik Budaya

SGPC Musik Budaya merupakan salah satu band indie yang berasal dari Yogyakarta. Dua tahun yang lalu atau tepatnya Desember 2006, band ini dibentuk dari suatu komunitas yang menyukai makanan segopecel (SGPC). Makanan ini sangat khas berada di sekitaran kampus di Yogyakarta. Sehingga banyak dari peminatnya adalah para mahasiswa. Band ini mempunyai keunikan yang jarang ditemui dalam band-band sekarang ini, yaitu menggunakan lirik berbahasa Jawa. Lirik bebahasa Jawa diciptakan oleh bapak Gyanto, seorang pelopor band SGPC, dan diarransement oleh personil SGPC sendiri.
Personil dari SGPC terdiri dari sekumpulan anak muda yang sering makan atau sekedar nongkrong di warung SGPC 59. Warung yang berada di daerah kampus UGM tersebut merupakan tempat dimana para personil band bertemu dan tempat terbentuknya band SGPC. Bapak Gyanto yang juga sering datang ke warung SGPC 59 sudah mengenal dekat pemilik warung tersebut, sehingga mereka mempunyai ide untuk membentuk sebuah band anak muda dengan menyanyikan lirik-lirik berbahasa Jawa. Ide tersebut membuat bapak Gyanto bertemu dengan Surya (drum), Adi (biola), Indra (percusi), Hendry (bass), Wisnu (guitar), Savira (vokal), dan Satrio (vokal); mereka adalah personil band SGPC.
Menurut Surya, filosofi segopecel adalah terdiri dari berbagai macam sayuran yang disatukan atau dicampur menggunakan bumbu kacang sehingga menjadi lezat dan nikmat. Begitu pula dengan band SGPC, genre musik yang mereka bawakan dalam lagu sangat bermacam-macam mulai dari pop, rock, dll. ”Masing-masing personil mempunyai kegemaran jenis musik tertentu sehingga dari berbagai jenis musik itu yang menyatukan mereka adalah lirik yang menggunakan bahasa Jawa, sesuai dengan filosofi segepecel”, tambah Surya. Keunikan lain dari SGPC adalah memakai kostum batik modifikasi ketika sedang manggung agar mereka tetap nyaman dan membentuk identitas band.
Menurut Devi, manager SGPC, “banyak anak muda yang berpendapat bahwa budaya itu kolot, oleh karena itu SGPC menampilkan sisi budaya agar masyarakat lebih mencintai budaya sendiri”. Memang cukup sulit untuk menembus dunia musik Indonesia karena bahasa Jawa masih belum bisa di terima dalam label rekaman, sehingga strategi promosi yang dilakukan SGPC adalah dengan menjual mini album mereka di warung SGPC 59. 100 buah mini album sudah habis terjual dalam beberapa minggu saja. Banyak yang menyukai musik SGPC tanpa mengerti maksud atau arti dari lirik tsb, namun ada juga yang mengerti lirik tsb walaupun tidak bisa berbahasa Jawa. SGPC berharap dapat menembus dunia musik Indonesia dan internasional tanpa harus meninggalkan kekhasan atau keunikan band tsb.

Desy Natalianingrum (153070252)

Suka Batik Berarti Cinta Budaya Sendiri


Batik adalah salah satu warisan asli budaya dari nenek moyang Indonesia. Batik berasal dari gabungan kata bahasa Jawa, “amba” berarti menulis dan “titik” berarti titik. Sesungguhnya, batik berarti salah satu cara pembuatan bahan pakaian, dengan pewarnaan kain ’malam’ menggunakan alat canting. Masyarakat Indonesia mempercayai keberadaan batik semenjak zaman Majapahit, terutama batik tulis menjadi sangat populer pada akhir abad 18 atau awal abad 19. Sedangkan batik cap baru dikenal pada tahun 1920-an (setelah perang Dunia I). Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi turun temurun, sehingga terkadang suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif juga dapat menunjukkan status seseorang, bahkan sampai saat ini beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga Kraton Yogyakarta dan Surakarta.
            Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia pada hari Jumat 2 Oktober 2009. Masyarakat Indonesia menyebutnya dengan hari Batik Indonesia. Pengukuhan batik tersebut dilaksanakan di Abhu Dhabi, Uni Emirat Arab. Proses sebelum pengukuhan tersebut cukup panjang, berawal pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Pada tahap selanjutnya, pengujian tertutup oleh UNESCO dilaksanakan di Paris pada tanggal 11 – 14 Mei 2009. Sebagai ungkapan rasa syukur atas pengukuhan Batik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memakai batik pada tanggal 2 Oktober secara serentak. Mulai dari anak SD, SMP, SMA, mahasiswa hingga kepala daerah di Indonesia langsung menanggapi respon tersebut. Masyarakat Indonesia sangat berantusias untuk memakai batik, sehingga omset penjualan batik melonjak tinggi dan membawa keberuntungan bagi para penjualnya.
            Walaupun batik sudah secara resmi diakui milik Indonesia, namun negeri Jiran yang juga mengklain batik dikabarkan tidak tinggal diam. Mendengar UNESCO akan mengukuhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, wakil PM Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin menyatakan pihaknya akan mempelajari keputusan UNESCO tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui apakah niat Malaysia tersebut berhasil. Selain itu, pengklaiman budaya seperti ini sudah terjadi sejak lama. Banyak budaya Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Misalnya saja, angklung, keris, reog, wayang, tari pendet, dan lain-lain. Padahal tari pendet sudah jelas dan benar-benar milik masyarakat Bali di Indonesia. Begitu juga dengan reog yang berasal dari Ponorogo, angklung dari Jawa, wayang, dan sebagainya.
            Dengan adanya pengklaiman tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan menjadi sadar akan potensi budaya sendiri. Sehingga dengan kesadaran itu akan muncul rasa mencintai dan menghargai budaya sendiri. Budaya Indonesia harus dilestarikan agar menjadi budaya yang berkembang di zaman modern, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dengan begitu, maka negara lain akan susah mengklaim budaya kita karena kita sebagai yang punya budaya mengetahui budaya-budaya apa yang kita miliki, yang kita rawat, yang kita jaga, dan yang kita lestarikan. Untuk lebih menyakinkan lagi, sebaiknya pemerintah Indonesia mulai mematenkan semua budaya milik Indonesia agar diakui di dunia internasional secara tertulis dan tercatat. Karena dengan mematenkan budaya kita merupakan sebuah bukti yang nyata dan diakui oleh dunia internasional.
            Langkah-langkah yang harus diambil pemerintah agar masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya sendiri adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang budaya-budaya Indonesia. Dengan kata lain, sejarah sangatlah penting dalam mempelajari budaya karena budaya suatu masyarakat tidak dapat terlepas dari sejarah masyarakat itu. Sebagai contoh konkritnya, sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengerti tentang sejarah berdirinya negara apalagi dengan sejarah kebudayaan Indonesia. Masyarakat hanya mengetahui bahwa batik berasal dari Indonesia karena banyak yang memakainya dan menjualnya. Sehingga masyarakat juga hanya mengetahui jika batik adalah batik, tanpa mengetahui awal mula disebut batik, sejak kapan batik berkembang, bagaimana prosesnya, dan lain-lain. Oleh karena itu ada pepatah ’tak kenal maka tak sayang’ sangat cocok untuk menggambarkan situasi ini. Jika kita hanya tahu apa itu Batik, tetapi tidak mengenalnya maka kita tidak akan sayang atau cinta dengan Batik.

Desy Natalianingrum (153070252)

Nonton Bareng Liga Inggris

Straight News

Seturan, Minggu, 8 november diadakan acara nonton bareng liga Inggris. Acara tersebut diadakan di rumah makan Ayam Kampus, letaknya di daerah Seturan, Sleman, Yogyakarta. Acara tersebut dimulai pukul 23.00 wib. Nonton bareng tersebut diadakan untuk menyaksikan Chelsea melawan Manchester United dalam lanjutan kejuaraan liga Inggris.


Sekitar pukul 22:00 wib, puluhan orang telah berduyun-duyun datang ke rumah makan Ayam Kampus untuk menyaksikan acara tersebut. Mereka datang lebih awal dikarenakan agar memperoleh tempat duduk saat menyaksikan tim pujaan mereka bertanding. Penonton acara tersebut banyak disaksikan oleh kaum adam, walaupun terdapat juga para wanita. Mereka rela datang ke tempat tersebut hanya ingin menyaksikan Chelsea melawan Manchester United.

Waktu telah menunjukan pada pukul 23:00 wib, pada saat tersebut baru di mulai kick off pertandingan antara Chelsea melawan Manchester United. Penonton mulai memadati semua area yang terdapat di rumah makan Ayam Kampus. Bahkan banyak penonton yang tidak dapat memasuki area rumah makan tersebut. Mereka rela menonton dari luar area rumah makan. Walaupun demikian mereka rela dan ingin terus menyaksikan pertandingan tersebut hingga selesai.

Dengan telah di mulainya pertandingan tersebut riuh para penonton tak diindahkan lagi. Ada yang bersorak, teriak, dan sebagainya hanya demi menyaksikan tim pujaan mereka bertanding. Hingga babak pertama selesai belum ada gol yang tercipta. Tapi para penonton masih antusias dalam menyaksikan pertandingan tersebut. Babak kedua di mulai, para penonton masih menyaksikan pertandingan tersebut dengan caranya mereka sendiri. Ketika pertandingan memasuki menit ke-75 sebuah gol tercipta oleh pemain Chelsea. Gol tersebut diciptakan oleh Jhon Terry. Hingga pertandingan tersebut usai hanya terjadi sebuah gol dari Chelsea. Maka pertandingan tersebut dimenangkan oleh Chelsea. Para pendukung Chelsea yang menyaksikan pun mulai bersorak kesenangan karena tim mereka memenangi pertandingan tersebut.

Setiawan Yogie Harsono
153070183

Gudeg Permata

Feature
Jum'at 6 november 2009

Siapa bilang keistimewaan Jogjakarta hanya karena kebudayaan yang masih lestari hingga sekarang ini. Jogjakarta juga istimewa kerana sajian kulinernya yang tak pernah kenal mati, karena beredar selama 24 jam. Apalagi sajian kuliner khas Jogja yang bernama gudeg.

Gudeg adalah Jogja, Jogja adalah gudeg. Dua kata yang sulit untuk dipisahkan. Gudeg merupakan sajian yang dicari bilamana sedang berkunjung ke Jogjakarta. Ketika berkeliling Kota Jogja, dapat dipastikan akan selalui menemui penjual makana manis ini.

Saat berkunjung ke Jogja jangan pernah lewatkan untuk melewati jalan Gajah Mada, tepatnya di dekat bioskop permata Jogjakarta. Saat itu pasti anda akan terkejut saat melihat barisan motor dan mobil yang memenuhi kawasan tersebut. Mereka bukan ingin menonton bioskop tengah malam, mereka mengantri untuk membeli salah satu gudeg yang terkenal di Jogjakarta.

Gudeg Permata begitu orang biasa menyebutnya, karena letaknya berdekatan dengan bioskop permata. Gudeg Permata mulai buka pukul 21:00 samapi dengan 02:00 WIB. Saat anda melihat barisan pembeli yang antri untuk mendapatkan seporsi nasi gudeg beserta lauknya pasti mearsa heran. Anda harus bersabar, belum tentu anda langsung mendapatkan makanan tersebut. Anda harus antri terlebih dahulu, tapi jangan pikir dengan datang yang lebih larut malam menjamin anda untuk tidak perlu ngantri. Bisa saja anda malah tidak dapat bagian karena telah kehabisan.

Keistimewaan Jogjakarta

Opini

Jogjakarta adalah provinsi di Indonesia yang kepala daerahnya dipimpin oleh seorang raja atau sultan. Kenapa Jogjakarta harus diistimewakan dari daerah yang lain, hal ini merujuk pada amanat 5 September 1945. Masalah yang dihadapi sekarang ini adalah perlu payung hukum untuk mengamanatkan bahwa Jogjakarta harus dipimpin oleh seorang sultan.

Rancangan tentang keistimewaan Jogjkarta harus cepat diselesaikan agar mendapat kejelasan. Dalam Undang-undang pemerintah harus merumuskan mekanisme tentang pemilihan kepala daerah Jogjakarta. Apakah nanti kepala daerah akan diperoleh melalui pemilu atau di tetapkan secara langsung. Bila saja nanti Jogjakarta akan mengadakan pemilu pemimpin kepala daerah maka partai politik turut serta dalam kegiatan tersebut.

Bagaimana aturan dalam UU nanti, itu yang akan menggerakkan partai politik untuk bersikap dalam pencalonan Gubernur. Hal ini karena politik selalu rentan terhadap pergolakan. Akan selalu ada intrik - intrik politik yang bermunculan akibat buta jabatan dan kekuasaan dimana ujung-ujungnya rakyat yang jadi tumbal. Jangan sampai rakyat Jogjakarta menjadi tumbal gara-gara payung hukum yang tidak jelas buat menerangkan status keistimewaan Jogjakarta.

Artinya pemerintah pusat jangan menggantung Undang-Undang keistimewaan Jogjakarta, tapi segera putuskan mau diteruskan status istimewanya atau dihapus sekalian.


Setiawan Yogie Harsono
153070183

Tingkat Konsumtif Semakin Tinggi

OPINI (uts)
Nama : Fenti Diana
153070177
Umumnya di zaman sekarang ini tingkat konsumtif mahasiswa di Jogja semakin tinggi. Tak tau kenapa apakah saat ini memang lagi zamannya seperti itu ? Tetapi menurut aku tingkat konsumtif yang tinggi disebabkan karena 2 faktor lingkungan dan life style.


Faktor lingkungan seperti, banyaknya sekelompok teman yang sering memakai produk-produk baru yang mempengaruhi diri setiap individu untuk mengikuti dan membeli produk tersebut. Karena lingkungan yang serba baru dapat mempengaruhi tingkat keinginan yang tinggi. Ditambah lagi banyaknya orang-orang yang membeli produk-produk baru sehingga mengakibatkan individu menjadi tertarik.

Sedangkan faktor life style disebabkan karena tingkat gengsi yang tinggi dan juga perilaku yang ingin dibilang glamour, tanpa melihat diri kita sendiri dan tingkat ekonomi.

Lagi-lagi Banjir Diskon

FEATURE (uts)
Nama : Fenti Diana
153070177
Yogyakarta pada tanggal 4-7 November dibanjiri diskon besar-besaran hingga 60 persen. Remaja jogja pecinta baju-baju distro pada tanggal tersebut mengerubungi stand distro “SHEPILIZE”.


Diskon yang diberikan pada bulan ini diberikan pada pelanggan dalam acara memperingati hallowen. Distro ini mengeluarkan baju-baju untuk wanita dan pria yang bercorak full print yang memang saat ini sedang digandrungi anak muda di Jogja. Shepilize memberikan diskon 20-60 persen, dengan merek-merek yang sudah mempunyai nama di Jogja seperti SCREAMOUS, SHEPILIZE, JUNGTION, TRIGERS dll.

Kebanyakan pengunjung stand ini anak-anak SMA dan SMP, untuk mahasiswa sendiri ada namun tidak sebanyak remaja SMA dan SMP. Rudi (17) sebagai pengunjung mengatakan bahwa produk Shepilize memang sering mengadakan diskon dan barang-barangnya cukup murah

Aksi Gokard, Diiringi Kericuhan

STRAIGH NEWS(uts)
NAMA : Fenti Diana
153070177
Yogyakarta (7/11), telah terjadi kericuhan di area gokard Kids fun Yogyakarta. Kericuhan disebabkan karena saling tidak terimanya peserta lomba gokard yang saling menabrak dari belakang hingga gokard terdorong kearea luar balap. Tepatnya dalam acara YOGYA GOKART ANNUAL RACE yang diadakan oleh Kids Fun Yogyakarta.


Pada Sabtu, 7 November 2009 diadakan lomba gokard di Kids Fun Yogyakarta dengan jumlah peserta sebanyak 132. Banyaknya peserta yang mengikuti acara tersebut mengakibatkan semua peserta berlomba-lomba dapat menjuarai perlombaan ini. Aksi Felco (20) yang menabrak Nur Haddi (32) membuat area balap semakin memanas karena Nur Haddi langsung melabrak Felco dengan kata-kata tegas. Kericuhanpun mulai terjadi karena pendukung keduanya masuk ke area balap dan saling bersitegang. Kericuhan berhenti setelah General Manager Mr. Ruud turun tangan untuk melerai. “Bila masih mau berkelahi jangan di area ini, dan pertandingan akan saya bubarkan”. Dengan logat kebule-bulean terucap dari mulut Mr. Ruud, setelah Mr. Ruud berbicara didepan penonton aksi lomba dilanjutkan kembali yang tadinya sempat berhenti sekitar 30 menit.

Pertandingan yang diadakan pukul 10.00 selesai pada pukul 22.15 WIB, dengan mendapatkan 6 juara yaitu juara1 (Indrajayadipa) dengan hadiah 3000.000, juara2 (Iwan) 2000.000, juara3 (Fendy Go) 1000.000. Harapan1 (Joel. BL) 500.000, harapan2 (Wajik) 300.000, harapan3 (Wiga) 200.000.

TECHNO EXPO '09


Minggu, 08 November 2009
JOGJA- Acara yang digelar oleh fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini berlangsung sangat meriah, karena selain banyak hiburan, pengunjung juga disuguhi oleh berbagai fasilitas seperti stand makanan hingga servis motor gratis. Menurut Andi, acara seperti ini sangat bagus karena yang datang tidak hanya terhibur tetapi juga dapat menambah wawasan melalui seminar yang diselenggarakan.
Event dengan tema ‘An Exploration Techno and Science’ ini digelar dari hari Jumat hingga Minggu dengan berbagai macam acara, seperti lomba rias, lomba cipta boga, launching majalah ‘pro tech’, bedah buku, lomba cipta busana, seminar, lomba modelling, dan yang paling utama adalah kontes modifikasi motor. Serangkaian acara tersebut disponsori oleh Bank BPD, Movie Box, Kedaulatan Rakyat, Jogja TV, Kedai Digital dan lain sebagainya. Peserta lomba modifikasi pun sangat antusias mengikuti kontes ini, “Akhir-akhir ini jarang ada lomba modifikasi motor, jadi bagi kita pecinta modifikasi motor acara seperti ini tidak akan terlewatkan, walaupun saya harus menempuh beberapa jam untuk sampai kesini” ujar Arif, salah satu peserta dari Sragen. Hiburan lain yang juga menjadi pilihan adalah parade band, menurut Andra salah satu pengunjung, band-band yang mengisi acara cukup bagus dan menghibur.
Pada akhir acara, Yana selaku ketua techno expo menambahkan bahwa acara yang telah menjadi agenda ini memang mengalami banyak hambatan namun terbayar dengan suksesnya acara ini.
(Dewi Kurniawati-153080192)

Pengorbanan berbuah kebahagiaan

Seorang Imamris ini tidak pernah menyangka atau bermimpi jika ia mampu mencapai tahap seperti sekarang ini, yaitu memiliki usaha recording yang maju dan cukup dikenal di kota Yogyakarta. Padahal sebelumnya ia tidak pernah berencana untuk melakukan hal tersebut, segalanya mengalir begitu saja dan semua itu berawal dari kemampuan bermusik yang diberikan Tuhan padanya, serta semangat untuk terus belajar.
Sejak kecil Imamris sudah belajar alat musik gitar, yang kemudian dikembangkannya dengan mengikuti festival-festival. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimilikinya dan hasilnya membanggakan karena ia berhasil meraih beberapa kali predikat ‘the best guitarist’. Setelah menyelesaikan sekolahnya di tingkat menengah pertama, sebenarnya ia ingin melanjutkan kesukaannya dalam bermain musik, namun orang tuanya memberikan penawaran dengan bersedia membelikan segala fasilitas musik yang ia butuhkan, seperti gitar, sound gitar dan effect gitar tetapi dengan dua syarat, yaitu ia mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan syarat kedua harus diluar kota, dengan pertimbangan agar ia terlepas dari lingkungannya yang kurang baik. Karena dirasa semua syarat yang diajukan oleh orangtuanya masuk akal, maka berangkatlah Imaris ke kota Yogyakarta dimana ia ingin belajar, bermusik serta mengembangkan sayap.
Bermodalkan pendidikan yang dimilikinya, ia mulai mengajar di beberapa sekolah musik dan menerima privat di kos yang ia tinggali. Ia juga harus tetap menempuh studinya, karena kedua hal tersebut berjalan beriringan. Ia mampu membuktikan bahwa ia bisa membagi waktu dengan baik, dan hal itu ditandai dengan lulusannya ia dari perguruan tinggi dimana ia bersekolah. Berjalannya waktu, selain mengajar ia juga masih tetap mengikuti beberapa festival. Ia juga membuat lagu karya sendiri, setelah beberapa saat anak didiknya mulai menginginkan karyanya di take (direkam) sehingga ia memutuskan membeli alat perekam manual, karena ia sendiri pun membutuhkannya untuk membuat jinggle radio serta merekam karyanya. Hal tersebut berkembang dari waktu ke waktu, hingga saat ini. Namun demikian perjalanan tidak semulus yang dinginkan. Ada beberapa pengorbanan yang harus ia lakukan, dan yang paling tidak terlupakan adalah ia harus tidur di depan masjid dan di depan bank, secara bergantian,bukan karena tidak ada saudara atau teman tetapi jauhnya jarak sekolah dimana ia harus menimba ilmu dengan rumah mereka. Semua pengorbanan tersebut tidaklah sia-sia jika melihat apa yang telah ia dapatkan sekarang ini, ilmu dan yang paling penting kebahagiaan.
(Dewi Kurniawati-153080192)

Meriahnya Festival Malioboro 2009

Yogyakarta ( Redjog ) - Animo masyarakat untuk mengunjungi gedung Agung cukup tinggi. Umumnya mereka ingin melihat dari dekat tempat tinggal Presiden RI yang masih aktif digunakan itu. Festival yang baru pertama kali di selenggarakan itu di buka oleh Wagub DIY Pakualam IX. Festival Malioboro berlangsung hingga hari minggu tanggal 8 November 2009.
Panitipun telah mengadakan berbagai macam rangkaian acara yang sangat menarik bagi para pengunjung. Diantaranya food bazaar di Benteng Vredeburg, open house gedung agung, dan panggung merah putih. Yang paling menarik ialah selam 3 hari festival ini berlangsung, pengunjung diperbolehkan memasuki gedung agung. Untuk dapat memasuki gedung agung ini pengunjung diwajibkan mengisi formulir yang di sediakan oleh panitia.
" Acara ini bertujuan untuk menghidupkan kembali Malioboro sebagai pendistrian ", ungkap salah seorang panitia yang ditemui ketika acara berlangsung. Selain itu pada food bazaar terdapat sejumlah stand mulai dari stand makanan tradisional, modern, dan khas Yogyakarta yang tak kalah menarik minat para pengunjung.

Hanun Wuryansari
153070255

Warnet Bukan Tempat untuk Pacaran

Di era globalisasi seperti saat ini kemajuan berbagai macam teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama teknologi informasi. Di era teknologi informasi seperti saat ini merupakan hal yang wajar jika kemunculan warnet begitu marak. Baik itu di kota - kota besar maupun kota kecil. Keberadaan warnet seperti sudah menjadi kebutuhan primer bagi para penggunanya. Karena dari situlah kita bisa mengakses berbagai macam jenis informasi dengan bebas tanpa batas melalui dunia maya. Mulai dari browsing, chatting, facebook ( FB ), download, maupun game online. Seolah kita seperti dimanjakan dengan adanya kemudahan dalam mengakses informasi.
Namun ternyata tak dapat dipungkiri juga bahwa kemunculan warnet - warnet ini tak jarang mengundang niat buruk remaja untuk melakukan kegiatan yang tidak sepantasnya dilakukan. Larangan orang tua agar anak tidak berpacaran dan keterbatasan ruang publik menjadikan remaja lebih memanfaatkan keberadaan warnet untuk pacaran.
Hal ini tentunya sangat disayangkan. Keberadaan warnet yang seharusnya dapat memudahkan kita, malah disalahgunakan dengan menjadikan warnet sebagai tempat yang aman untuk berpacaran. Dalam konteks ini tentu kita tidak dapat serta merta menyalahkan pihak warnet begitu saja. Kesadaran dari pelaku sangatlah dibutuhkan. untuk tercipta lingkungan yang nyaman dan tentunya tidak merugikan.

Hanun Wuryansari
153070255

Bakso Unik dengan Aneka Rasa

Bagi para penggemar wisata kuliner, pasti sudah tidak asing lagi dengan bakso. Masakan yang disajikan dengan mie, kuah, dan sedikit taburan daun seledri dalam mangkuk ini tentunya sangat menggugah selera. Namun apa jadinya jika bakso - bakso ini dimodifikasi dengan varian rasa yang unik. Ketika mengunyah pada bagian luar yang terasa adalah daging sapi. Tapi setelah gigitan sampai di bagian dalam, rasanya berubah. Pasalnya dalam bakso tyersebut terdapat isi. Isinya bermacam - macam, antara lain cherry, mete, keju, abon, dan chocholate yang bisa dipesan sesuia dengan selera kita.
Bakso - bakso unik ini bisa di dapat di Warung Bakso Tandan Raya yang berada di kompleks ruko Tandan Raya perempatan ring road jalan Wonosari Banguntapan Bantul. Tempat yang nyaman sekaligus sajian menu yang lezat membuat tempat ini ramai dikunjungi oleh para pecinta kuliner mulai dari anak muda sampai orang tua.
" Setiap bulan kami juga menyajikan menu baru sesuai keinginan pelanggan yang menginginkan isi tertentu dalam bakso akan kami penuhi. Sehingga selalu ada yang baru ketika menyantap bakso disini." Ujar pengelola bakso Tandan Raya, Yanun Adiyanto. Bakso Tandan Raya bisa dinikmati dengan harga Rp 6000 per porsi. Selain itu ada juga bakso bakar spesial dengan harga Rp 6500 per porsi. Harga tersebut berlaku untuk satu macam rasa. Sedangkan bagi pelanggan yang menginginkan aneka rasa dalam satu mangkuk, tinggal menambah Rp 1500 - Rp 2500 per item tambahan.

Hanun Wuryansari
153070255

07 November 2009

Perkembangan Sepak Bola Indonesia



PSSI  pertama kali dibentuk tahun 1930, yang bertujuan menjadi alat pemersatu bangsa. Sepakbola dari rakyat, dimainkan oleh rakyat, dan berguna untuk rakyat. Cabang bola sepak ini tetap menjadi yang terfavorit bagi masyarakat Indonesia, kendati belum menunjukkan prestasi signifikan hingga saat ini. Sepak bola juga merupakan olahraga terpopuler di seluruh dunia. Hingga saat ini, sepakbola dijadikan sebagai salah satu olahraga yang merakyat.

Sepakbola Indonesia hingga saat ini masih menjadi alat perjuangan bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Artinya, sepakbola dianggap bukan sebagai olahraga yang berdasarkan bisnis seperti halnya di negara-negara lain, terutama Eropa. Perkembangan sepakbola yang semakin pesat di berbagai negara membuat PSSI harus segera berbenah. Berkiblat kepada induknya, FIFA, PSSI pun mengumpulkan seluruh anggotanya untuk ikut mensahkan pedoman dasar yang sesuai dengan statuta FIFA.

Kita berharap semoga sepakbola Indonesia bisa mengalami perubahan menuju arah lebih baik. Sepakbola Indonesia bisa menjadi industri baru di negara ini untuk kemaslahatan masyarakat, karena merupakan ujung tombak olahraga di Indonesia. Masih banyak terobosan yang akan terus dilakukan.Dahulu banyak negara-negara di Asia yang berguru ke Indonesia, akan tetapi keadaan telah berubah dan prestasinya terus menurun. Dengan kondisi seperti ini, tidak heran bila sepakbola nasional jalan di tempat, bahkan bisa dibilang mengalami kemunduran. Dasar disebutnya kemunduran dilihat dari seretnya prestasi tim nasional di level internasional. Prestasi lolos tiga kali berturut-turut ke Piala Asia sepertinya bakal putus pada tahun ini.

Kendati demikian, Ketua umum PSSI Nurdin Halid, bersikeras bahwa sepakbola sedang mengalami kemajuan, kendati berjalan tersendat-sendat. Nurdin optimis Indonesia kembali akan disegani di kawasan Asia pada masa mendatang. Pasalnya, ilmu pengetahuan [Iptek] dan peningkatan gizi bakal diterapkan di sepakbola nasional.

Kita berharap semoga ke depannya, sepak bola Indonesia segera bangkit dari keterpurukkan. Dan kita juga harus mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan ambisinya dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Amien..!


( Mohammad Rezza Adytya : 153070373 )

Pembangunan Track BMX di Jogja



Setelah pengerjaan berbulan -bulan, kini telah memasuki 80 % atau tahap akhir penyelesaiannya.
Diharapkan akan selesai pada akhir November ini atau awal bulan Desember 2009. Track yang terletak di sebelah barat Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta ini,  memliki 7 tikungan, 4 ke kanan dan 3 ke kiri, serta beberapa rintangan yang lain. Track ini sengaja dibuat sedemikian rupa karena untuk memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan secara internasional (UCI), yaitu Asosiasi Balap Sepeda Internasional. Untuk standar minimal sebuah track BMX adalah 350 m.

Seperti apa yang telah disampaikan oleh Doan Candra Saputra, yang juga merupakan salah satu atlet BMX Racing yang dimiliki oleh Yogyakarta, diharapkan setelah pembangunan track ini selesai akan muncul bibit-bibit atlet balap sepeda yang ke depannya akan  mewakili di arena nasional maupun internasional.

Hal itu juga mendapatkan dukungan dari pemerintah Yogyakarta agar masyarakat di Jogja lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan dengan cara bersepeda.

( Mohammad Rezza Adytya : 153070373 )

Sate Klathak dan Tengkleng "Pak Pong".. Joss Tenan..!

 Bagi penggemar wisata kuliner, anda sudah tidak asing lagi dengan menu yang satu ini, khususnya warga Jogja. Namun ada satu yang unik yaitu Sate Klathak. Biasanya sate hanya merupakan daging dipotong kecil-kecil menjadi seperti dadu, lalu dibakar setelah diberi bumbu, kemudian disajikan dengan bumbu kacang di atasnya.

Sate Klathak adalah sate kambing muda yang hanya dibumbui dengan garam saja, sehingga bila di bakar akan berbunyi “Klathak Klathak!”, karena garamnya terbakar.  Sate Klathak khas Pak Pong memang sama seperti pada umumnya. Tapi yang membuat tampak lebih menarik pada sate ini adalah cara penyajiannya berbeda, yaitu dengan menggunakan jari-jari sepeda sebagai penusuk satenya. Dan bumbunya pun sangat sederhana sekali, yaitu hanya dengan dilumuri bawang putih dan garam. Ini yang membuat Sate Klathak begitu digemari oleh banyak orang, tak heran jika para pengunjung "ketagihan" untuk kembali ke sana lagi.



Menu alternatif lainnya yang patut dicoba antara lain : Tongseng dan Tengkleng a la Pak Pong..
Untuk menyantap Tengkleng dibutuhkan sedikit “kerja keras” , karena daging yang menempel pada bermacam tulang belulang kambing ini tidaklah banyak. Mungkin di sinilah seni dan kenikmatan dari menyantap tengkleng. Siap-siap tangan kotor belepotan kuah karena asik memegang tulang untuk digigiti dagingnya yang menempel. Kuah tengkleng agak mirip gulai tetapi lebih encer. Dari sisi penampilan, kuah tengkleng yang berwarna merah-oranye mengkilat, terlihat “membara” plus beberapa buah cabe rawit utuhan berenang di dalamnya. Tetapi tidak pedas dan berat, ketika di lidah terasa gurih tetapi enteng.

Pokoknya silahkan mampir ke Sate Klathak "Pak Pong" di Jln. Imogiri Timur (Bantul) sebelum perempatan Jejeran (kiri jalan kalo dari arah Terminal Giwangan).

Atau di Cabang satunya lagi : Sebelah Utara Stadion Pacar (Perempatan Jejeran ke barat).
Selamat Mencoba....!!


(Mohammad Rezza Adytya : 153070373)

06 November 2009

Fashion 'Never Die'

Jumat, 6 November 2009
BANTUL - Dewasa ini perkembangan dunia fashion di Indonesia, sudah sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan, semakin banyaknya desainer-desainer muda berbakat yang mulai memperlihatkan kemampuan mereka.
Menurut Sania Wedha, yang juga merupakan salah satu calon desainer muda lulusan Institut Seni Indonesia, perkembangan dunia fashion di Indonesia saat ini, tidak kalah dari fashion di mancanegara. Ide kreatif kreatif mereka terus tertumpah hanya saja mereka belum berkesempatan untuk go public, seperti saya.
“Perkembangan fashion di Indonesia sangat bagus, itu karena banyak desainer yang muncul dengan ide kreatif mereka. Selain itu, dunia fashion itu merupakan dunia yang sama sekali tidak ada matinya. Karena setiap saat, trend berbusana selalu berbeda dan tidak pernah sama,” katanya.
Selain itu Nia menambahkan, dengan semakin banyaknya desainer berbakat yang muncul akan membuat dunia fashion di Indonesia, khususnya di Jogja semakin maju pula . Sehingga ke depannya bisa dipastikan, dunia fashion di Indonesia juga akan semakin menampakkan diri untuk bersaing dengan para desainer dari mancanegara. Apalagi dengan banyaknya hasil kekayaan dari Indonesia, yang bisa dijadikan sebagai bahan fashion dari para desainer.
“Kekayaan Indonesia juga merupakan salah satu faktor, yang sangat mendukung perkembangan dunia fashion saat ini. Karena dengan kekayaan tersebut, para desainer bisa menghasilkan hasil karya yang khas dan berbeda dari hasil karya desainer mancanegara. Sehingga para desainer Indonesia, selain menghasilkan karya yang berbeda, juga dapat membanggakan dan membawa nama Indonesia di mancanegara,” ungkapnya.
(dewi kurniawati-153080192)

Perjalanan Musik Indonesia

Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Seakan musik menjadi pengiring ketika manusia merasakan sesuatu, baik kesedihan, kebahagiaan, kerinduan, dan lain sebagainya. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya ini mulai berkembang dalam berbagai genre dari waktu ke waktu. Perkembangan musik di Indonesia terbagi dalam beberapa periode, diantaranya adalah periode sebelum tahun 70-an, era tahun 70-an, era 80-an, era 90-an, dan era 2000. Pada tahun sebelum era 70-an, musik Indonesia lebih banyak mengambil tema perjuangan, keberanian, semangat dan kebangsaan. Tema-tema heroik macam ini tentu saja berkaitan dengan kondisi Indonesia saat itu yang sedang melakukan perjuangan melawan Belanda dan Jepang. Pada tahun 70-an yang paling berjaya adalah koesplus, banyak lagu mereka yang masih digemari hingga sekarang, salah satunya lagu berjudul “why do tou love me”. Musik tanah air mengalami perubahan lagi di era 80-an, pop pada tahun ini lebih cenderung mendayu-dayu, bertempo lambat dan berkesan cengeng. Namun lagu-lagu itu tetap menjadi bunga di tahun tersebut, Rinto Harahap, Pance pondaaq, A ryanto, dan Obbie Mesakh adalah nama-nama pencipta lagu yang cukup produktif di era ini, sedangkan penyanyi yang bisa dikategorikan spesialis lagu sedih seperti Nia Daniati, Betharia Sonata, Iis Sugianto sudah mulai tergusur seiring berjalannya waktu. Untuk tahun sesudahnya, pop tidak lagi menjadi anak kesayangan karena pada tahun ini dangdut mengambil bagian, yang kemudian disusul lagu melayu ‘isabella’, tetapi lagu tersebut tidak bertahan lama apalagi setelah kematian Nike Ardila. Pop kembali didobrak oleh band asal jogja yang membawa suasana baru, hingga era ini ditutup oleh lagu dari Sheila on 7 yang penjualannya mencapai 2 juta copy. Pada era ini selera masyarakat lebih ke group-group musik di bandingkan dengan penyanyi yang bersolo karir. Beberapa penyanyi solo yang sempat berjaya perlahan redup di masa ini. Nama-nama yang masih bertahan hanya beberapa gelintir, seperti Krisdayanti, Chrisye, Titi Dj, dan Glen. Selebihnya musik di dominasi oleh group-group musik yang makin ramai oleh para pendatang baru. Nama-nama seperti; Peterpan, Ungu, Ten 2 Five, Maliq d esential, Samson, Nidji, dan Radja seakan mendominasi ruang musik Indonesia. beberapa solois memang ada yang baru dan berhasil tapi tetep gaungnya masih kalah.

Musik Indonesia banyak mengalami kemajuan, namun yang perlu disayangkan tak sedikit band Indonesia saat ini yang menjadi plagiat dan terkesan asal-asalan dalam menyajikan sebuah lagu, entah hanya karena tuntutan industri musik yang sangat mementingkan komersialitas dan mementingkan konformitas, atau mereka kehabisan inspirasi dalam memproduksi ide-ide yang kreatif.
Dalam perjalanannya juga banyak terdapat band-band yang mengalami kontroversi, sebut saja kangen band salah satunya. Kelompok musik ini mendapat banyak cacian diawal karir mereka malah dapat dikatakan mereka masih mengalaminya hingga saat ini. Sebagian masyarakat menganggap musik mereka tidak layak dan menjatuhkan genre musik pop, pemainnya juga tidak layak menjadi artis, karena wajah mereka yang pas-pasan. Contoh lain, adalah band baru hasil tangan dingin Ahmad Dhani, the virgin. Band ini juga tak kalah mendapat kecaman dari sebagian masyarakat karena dianggap sebagai band yang memiliki personil lesbian. Namun itu semua tidak menyurutkan band-band tersebut untuk tetap berkarya, dan ternyata kenyataan berkata lain. Album yang dihasilkan kangen band terjual manis, dan band ini juga menjadi band yang komersil karena kontroversi mereka. Hal yang sama terjadi pada the virgin, lagu merreka naik daun dikalangan remaja, dan tak sedikit masyarakat yang memakai lagu mereka sebagai nada sambung pribadi (NSP).
Fenomena diatas membuktikan bahwa masyarakat tidak memilih-milih lagu untuk dinikmati, seperti genre lagu melayu yang sedang hits saat ini ditengah kericuhan yang terjadi antara Indonesia dengan negara asal genre musik tersebut. Dan ternyata band yang sukses bukan dilihat dari bagus tidaknya lagu mereka, tetapi ditentukan sejauh mana karya mereka dapat diterima masyarakat. Sesungguhnya bagus atau tidak sebuah lagu merupakan prespektif pribadi, dimana akan menjadi ‘sesuatu’ ketika mayoritas pendengar mengatakan layak didengar.
Menyikapi arus perkembangan musik Indonesia yang sangat kompetitif tersebut memaksa musisi untuk berlomba menyajikan karya terbaik mereka yang tentunya sesuai jalur mereka, baik mayor label ataupun indie label karena masing-masing sudah memiliki segmen yang telah terdiferensiasi.
(*dewi kurniawati-153080192)

25 Oktober 2009

CEMBURU BUTA, ISTRI DIANIAYA

GEDONGTENGEN - Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi. Hanya dikarenakan kesalahpahaman semata, suami tega menganiaya istri.

Kali ini menimpa Zubiatun (23). Kekerasan dalam rumah tangga ini bermula ketika sang suami Robikan (36) ,warga Ragu Klampitan RT 22 RW 05, Kecamatan Bale Alit, Jepara, Jawa Tengah, pada (26/6) sore hari melakukan rutinitasnya mengunjungi sang istri Zubiatun setiap minggu yang tinggal di kamar kost lantai I Sosrowijayan Kulon RT 17 RW 13, Kelurahan Sosromendun, Gedongtengen. Pasangan suami isti yang telah dikaruniai seorang anak ini memang telah hidup terpisah selama kurang lebih 1 tahun ,karena sang istri yang harus bekerja di Yogyakarta. Sehari setelah Robikan tiba di Yogyakarta ,ia pergi keluar kost istrinya dan baru kembali keesokan harinya (28/6) pukul 11.00 wib. Sewaktu ia tiba di kost sang istri, ia melihat sang istri tengah berbincang dengan seorang pria yang tak dikenalinya. Melihat hal tersebut Robikan menjadi cemburu buta dan langsung menuduh bahwa Zubiatun telah berselingkuh dengan pria lain selama berpisah darinya. Robikan yang telah terbakar api cemburu pun kemudian melakukan tindak kekerasan kepada Sang istri Zubiatun. Dengan melemparkan botol minyak wangi kearah Zubiatun sebanyak 3 kali sehingga mengenai pangkal hidung sebelah kiri Zubiatun hingga terluka dan berdarah. Selain itu, Zubiatun juga menderita luka robek di dahi sebelah kiri dengan diameter lebih kurang 0,5 cm akibat benturan benda tumpul.

hal ini diketahui berdasarkan hasil visum dari RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, oleh dr. HM.Jisdan Bambang Yulianto, SpB. Akibat perbuatannya ini Robikan dilaporkan sang istri kepada kepolisian setempat. Robikan dapat dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda pidana paling banyak Rp. 4500,- tutur Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta, Walfred Pardamean saat ditemui seusai persidangan berlangsung.
Adevia oki damara (153070167)

21 Oktober 2009

Warung Bakmi Pak Rebo

Kalau kamu penggemar masakan mi jawa, tempat makan yang satu ini wajib buat di coba, Warung Bakmi Pak Rebo. Warung bakmi yang berlokasi di jalan Brigjen Katamso 167, 300 meter sebelah selatan Purawisata ini menyajikan tiga jenis makanan: mi goreng, mi godhok, dan mi nyemek. Warung ini menawarkan khas keharuman ekstrak minyak ayam kampung yang menyatu dalam setiap masakannya. Cara memasaknya pun menggunakan tungku arang, sehingga rasanya jauh lebih nikmat. Selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Mulai dari Rp 12.000,00/ porsi biasa sampai dengan Rp 15.000,00/ porsi istimewa dengan tambahan lauk yang dapat kita pilih sendiri, seperti kepala ayam kampung, sayap ayam, rempela ati, bahkan telur. Warung Bakmi Pak Rebo buka mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 23.00.
Namun jangan harap kita dapat memesan minuman dingin di sini, karena warung ini tidak menyediakan es, gulanya pun gula batu, sehingga melahirkan nuansa tradisional yang sangat kentara. Selain itu, jika kita memesan mi bungkus untuk dibawa pulang jangan kaget jika mendapati penyimpul bungkusan yang berupa paku. Bukan karena kehabisan lidi, tapi hal itu sudah menjadi tradisi yang dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu.


Hanun Wuryansari
153070255

20 Oktober 2009

Music Biz on Campus

Rolling Stone magazine Indonesia mengadakan seminar bertajuk “Music Biz on Campus”, hari selasa (16/10) di ruang seminar FISIP UPN ‘Veteran’ Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara, Aldo Sianturi (ex. Strategic marketing major label Universal Indonesia, managing Director indie label Aksara Record), Irfan Aulia (musisi dalam band Samsons), dan Wendy sebagai moderator. Dalam seminar tsb yang dibahas adalah tentang apakah itu label rekaman baik dalam major label maupun indie label. Perbedaan antara kedua dan bagaimana komposisi sebuah band dapat masuk dalam lebel rekaman. Dan yang paling penting adalah perkembangan musik yang dijadikan sebagai ladang bisnis.
Selain itu, majalah Rolling Stone meluncurkan sebuah buku Music Biz ’Manual Cerdas Menguasai Bisnis Musik’ karya Wendy P.peluncuran buku tsb juga dibarengi dengan launching portal Rolling Stone, berita musik yang diadaptasi dari majalah Rolling Stone namun disajikan secara online dalam website (www.rollingstone.co.id). Sebagai pengisi acara Fhro (musisi Jogja) dan Reza n Endah (musisi Bandung). Penampilan mereka sangat menghibur dan energik sehingga peserta seminar ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Seminar teb diikuti oleh kurang lebih 200 peserta. Yogyakarta merupakan kota ketiga setelah Salatiga dan Semarang dalam pelaksanaan seminar tsb.

(Desy Natalianingrum - 153070252)

12 Oktober 2009

SWEATER HANGAT UNTUK MUSIM HUJAN


Musim hujan telah tiba, dan udah waktunya buat kamu prepare semua kebutuhan yang membuat badan  tetap hangat walaupun hujan mendera. Ya..yang paling pas buat musim hujan memang jaket atau sweater. Tapi kadang sweater atau jaket sering buat kita mati gaya dengan modelnya yang monoton atau warna yang itu-itu aja, wwuuuzzz......don't worry!karena butik CantiQ yang ada di jalan gambir menyediakan berbagai sweater dan jaket lucu buat kamu, selain warnanya macem-macem, modelnya juga banyak. Dari sweater biasa sampai cardigan warna-warni. Jangan kuatir deh soal harga, karna butik ini udah nyesuaiin harga buat kantong kita yang masih sekolah. Untuk cardigan dibandrol dengan harga 35-45ribu aja, sedangkan jaket dikasih harga 50-70ribu. Ok!Selamat berbelanja...
-dewikurniawati(153080192)-

11 Oktober 2009

musik dalam Talkshow


Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN ’Veteran’ Yogyakarta khususnya anggota KSM Radio Crast 107,8 FM menyelenggarakan Talkshow “Communication My Inspiration (CMI), semua bisa sukses di komunikasi!”, Selasa (06/10) di Ruang Seminar FISIP. Hadir sebagai pembicara, Dibyo Primus (Artis dalam acara Republik Mimpi, MC, dan Presenter), Tyas Enka (Owner Jogja View Production House), DR. Hedi Pudjo Santosa (akademisi komunikasi Undip Semarang – Creative Strategy), dan Agung Prabowo (akademisi komunikasi UPN).
Talkshow CMI ini berbeda dengan talkshow yang lain, dimana ada Tugu Coorperation Band dan Klausa Band sebagai pengisi acara. Namun tidak melupakan tujuan awal yaitu membuat peserta mengerti bahwa tanpa masuk dalam jurusan ilmu komunikasi pun kita dapat sukses dalam bidang tersebut. Sebagai contoh : Dibyo Primus dan Tyas Enka yang bukan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi tetapi mereka sukses dalam bidang tersebut. Menurut Cakra Virajati, selaku ketua panitia CMI, mengatakan bahwa talkshow CMI menambahkan konsep hiburan dengan tujuan membuat talkshow menjadi lebih ramai dan bersemangat. “Karena dalam talkshow yang lain, biasanya seminar terlihat monoton dan membuat peserta mengantuk, sehingga konsep hiburan sangat diperlukan”, tambahnya.
Dalam awal acara, para peserta disuguhkan dengan penampilan Tugu Coorperation yang berkolaborasi dengan Dibyo Primus membawakan lagu ‘Cinta Sejati’ dari Ari Lasso. Nada-nada yang begitu indah dibawakan oleh Tugu, dipadukan dengan suara khas Dibyo, dan ditambahkan lirik humor membuat para peserta ber-antusias dalam mengikuti talkshow. Cakra mengungkapkan bahwa kolaborasi Tugu dengan Dibyo adalah permintaan dari Dibyo sendiri dan panitia CMI dalam memilih band pengiring. Kolaborasi tersebut terlaksana karena panitia melihat bahwa Tugu Band merupakan band yang mempunyai kemampuan musik apa saja sehingga sangat cocok untuk berkolaborasi dengan Dibyo, dimana Dibyo mempunyai hobby dalam bernyanyi dengan selera humor yang tinggi. Tugu Coorperation beranggotakan 10 orang, yaitu : Beny, Abil, Ambon, Dony, Pandi, Mail, Amir, Bagong, Adit, dan Yoyo.
Sedangkan Klausa Band juga tidak kalah menariknya dengan Tugu Band. Klausa yang beranggotakan 6 orang, yaitu Tian (vokal), Bayu (guitar), Vicky (bass), Wira (drum), Bert (keyboard), dan Alfon (additional guitar); membawakan 2 lagu ciptaan mereka sendiri, dan 1 lagu andalan yang dipopulerkan oleh The Calling. Suara sang voklais sangat mirip dengan vokal band The Calling sehingga peserta pun juga terkegum-kagum melihat penampilan mereka. Kedua band tersebut benar-benar tidak mengecewakan para peserta seminar, panitaia, para pembicara, maupun para pihak sponsor. ”Dapat dikatakan penampilan kedua band tersebut sukses dalam mencuri perhatian penontonnya”, tambah Cakra.

(Desy Natalianingrum – 153070252)

Sajian Kuliner Nusantara

Yogyakarta menyimpan begitu banyak sajian khas yang sangat menarik baik dari segi budaya, pendidikan, lingkungan, bahkan kulinernya.Taman Kuliner Condong Catur menjadi pilihan sajian wisata kuliner yang menarik untuk dikunjungi. Tempat makan yang berlokasi di jalan Angga Jaya 2 ini, menawarkan konsep baru bagi para pengunjungnya. " Kami menawarkan kenyamanan bagi para pengunjung yang  menyempatkan waktunya datang untuk ke sini", ungkap Pak Wisnu selaku Humas Taman Kuliner. Sesuai namanya, Taman Kuliner  berada di ruangan terbuka dengan nuansa taman yang sejuk. Tempat yang luas, nyaman dan teduh tak heran jika banyak pihak yang mengadakan acara di tempat ini, mulai dari event musik, reuni, sampai arisan. Terdapat banyak stand yang masing - masing menyediakan berbagai macam pilihan menu yang menggugah selera. Pengunjung dapat memilih menunya sendiri sesuai selera, mulai dari Nasi Kebuli, Sego Megono, Bakso, Sate, Nasi Goreng, Pempek Palembang, Masakan seafood, Pecel Lele, Soto, Kwetiau goreng dan kuah, Sego Kucing Garong, dan berbagai macam menu lainnya. Tentunya menu - menu di Taman Kuliner selain nikmat harganya pun terjangkau.Yang tak kalah menarik, Taman Kuliner mengadakan event rutin berupa live music di setiap malam minggu." Selain nuansa taman yang membuat nyaman pengunjung, kami memberikan event rutin live musik setiap malam minggu untuk memeriahkan suasana", ungkap Pak Wisnu. Taman Kuliner Condong Catur menjadi alternatif tempat makan yang  tentu tidak ada salahnya untuk di kunjungi..


Hanun Wuryansari
153070255