08 Januari 2010

BOOMING BISNIS JASA TUKANG CUCI DI KOTA PELAJAR

Jogjakarta merupakan salah satu kota tujuan orang untuk mengenyam pendidikan. Di tempat yang sarat akan budaya ini setiap tahunnya selalu dipadati mahasiswa dari berbagai penjuru kota di Indonesia, karena di Jogja memiliki memiliki daya tarik tersendiri. Banyaknya perguruan tinggi berkualitaslah yang membuat mahasiswa mempercayakan Jogja sebagai tempat untuk menimba ilmu. Seiring bertambahnya mahasiswa untuk bersekolah di Jogja, masyarakat di sekitar kampus menyiasati keadaan ini dengan cara mendirikan kost-kostan bagi para pendatang sebagai tempat tinggal sementara. Masyarakat di sekitar kampus seolah mendapat berkah dari situasi ini. Sehingga muncul usaha jasa seperti rental komputer, counter HP, warnet (warung internet), dan lain-lain. Dengan merebaknya berbagai jasa yang seolah tak akan pernah ada habisnya jika diuraikan, kini hadir lagi satu bisnis yang menjanjikan yaitu usaha laundry atau usaha tukang cuci.

Laundry
Usaha pencucian segala macam pakaian yang memberikan kemudahan bagi kita. Pengguna dari jasa laundry tersebut biasanya mahasiswa yang tidak memiliki waktu luang atau sibuk terhadap aktivitasnya yang padat. Apalagi sekarang memasuki musim penghujan, orang akan bertindak cepat dengan memasukan cuciannya ke tempat laundry. Sehingga hampir disekitar tempat mereka tinggal banyak dijumpai usaha laundry. Seperti halnya Uci Sri Handayani (37), seorang ibu rumah tangga yang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan membuka bisnis laundry di daerah Pleret, Bantul. 


Ibu Uci beranggapan dengan adanya bisnis laundry ini, beliau dapat memperoleh penghasilan tambahan karena laundry saat ini memang dibutuhkan oleh banyak orang. Usaha yang beliau jalani sudah berjalan selama 2 tahun. Pada awalnya beliau membutuhkan modal 25 juta rupiah untuk keperluan sewa tempat selama 1 tahun, 2 mesin cuci dan sebuah mesin pengering. Dari usaha ini diperoleh keuntungan setiap bulannya 40 % dari omset kotor.
Pelanggan yang sering menggunakan jasa ini berasal dari kalangan mahasiswa, pekerja kantor dan masyarakat di sekitarnya. Namun dalam usaha ini tidak selalu berjalan lancer, beliau menjelaskan terdapat kendala pada persaingan laundry yang dialami sealama menajalankan usaha cuci pakaian ini antara lain, mendapat komplain dari pelanggan mengenai ketidak tepatan waktu serta faktor listrik . Kemudian untuk menyikapi persaingan yang ketat pada usaha laundry, beliau berusaha untuk tepat waktu, melayani antar jemput cucian dan tentunya dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Di akhir perbincangan beliau memberikan saran kepada pada mahasiswa, yang pertama agar jangan takut untuk berwirausaha. Yang kedua, selalu berpikir kreatif dan inovatif, serta yang ketiga jangan pernah menyerah dalam melakukan segala sesuatu yang bersifat positif. 


M.REZZA ADYTYA (153070373)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar